Comments
Transcript
Chapter II - USU Institutional Repository
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG IDIOM DAN MAKNA KATA TE(手) 2.1. Pengertian Idiom Idiom berasal dari bahasa Yunani “idioma” yang artinya khusus atau khas. Dalam bahasa Jepang, idiom disebut kanyouku (慣用句). Makai (dalam Prayogi, 2010:15) menyatakan bahwa idiom merupakan sebuah bentuk ekspresi khusus terhadap suatu bahasa yang tidak dapat dijelaskan dari unsur-unsur pembentuknya. Idiom khusus untuk bahasa itu sendiri dan tidak dapat diterjemahkan kata demi kata ke dalam bahasa lain. Beberapa ahli linguistik Jepang memberikan defenisi kanyouku (慣用句) atau ‘idiom’ (dalam Prayogi, 2010:15) diantaranya : a. Takao Matsumura (2001:221) 慣用句というのは二つ以上の単語を組み合わせ、人塊として一つの意味を 表すもの。 Kanyoku to iu no wa futatsu ijou no tango o kumiawase, hito katamari toshite hitotsu no imi o arawasu mono. Artinya : “Idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk sebuah arti kelompok tersebut”. b. Sakata Yukiko (1995:214) 慣用句は二つ以上の単語をつながり、それぞれの意味ではなく、別の意味を 表すもの。 Kanyouku wa futatsu ijou no tango wo tsunagari, sore zore no imi dewanaku, zentai toshite betsu no imi wo arawasu mono. “Idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang maknanya dapat bermacammacam, menerangkan arti masing-masing secara keseluruhan” c. Miyaji Yutaka (1984:238) 慣用句とは単語の二つ以上の連結体であって、その結びつきが比較的固、 全体で決まって意味を持つ言葉だという程度のところが、一般的な共通理解 になっているだろう。 Kanyouku to wa tango no futatsu ijou no renketsutai de ate, sono musubi tsuki ga hikaku teki koku, zentai de kimatte imi wo motsu kotoba da to iu teido no tokoro ga, ippan teki na kyoutsuu rikai ni natteiru darou. “Idiom adalah gabungan dua buah kata atau lebih yang mempunyai perpaduan arti yang tetap, sehingga menjadi suatu pengertian yang umum” d. Noboru Oyanagi (1997:17) 慣用句は二つ以上の単語が組み合わさって、全体である意味を表す。 Kanyouku wa futatsu ijou no tango ga kumiawasatte, zentai de aruu imi wo arawasu. “Idiom adalah dua kata atau lebih yang setelah digabung memiliki arti tertentu”. e. Tanaka Harumi (1987:288) 慣用句は二つ以上の語から成るが、語形や語順が常に固定していて、全体 が一つの単位として働き、その全体が個々の語の意味の総体からは引き出 せないような比較的または暗示的な意味を持つ、ある言葉や方言に特有の 表現である語句のこと。 Kanyouku wa futasu ijou no go kara naru ga, gokei ya gojun ga tsune ni kotei shite ite, zentai ga hitotsu no tan’i toshite hataraki, sono zentai ga koko no go no imi no soutai kara wa hikidasenai youna hiyu teki matawa anji teki na imi wo motsu, aru gengo ya hougen de aru goku no koto. “Idiom adalah pembentukan dari dua kata atau lebih yang selalu terikat oleh bentuk kata dan urutan kata, yang seluruhnya merupakan satu kesatuan, dimana satu per satu membentuk arti majas dan petunjuk, yang susunan kata-katanya dipengaruhi dialek”. Dari beberapa defenisi di atas, penulis lebih memperhatikan pengertian idiom yang dikemukakan oleh Noboru Oyanagi, yakni idiom adalah dua kata atau lebih yang setelah digabung memiliki arti tertentu. Orang biasanya membedakan idiom menjadi dua macam, yaitu idiom penuh dan idiom sebagian. Yang dimaksud idiom penuh adalah idiom yang semua unsur-unsurnya sudah melebur menjadi satu kesatuan sehingga makna yang dimiliki berasal dari seluruh kesatuan itu, contohnya : membanting tulang yang bermakna ‘bekerja keras’. Sedangkan yang dimaksud idiom sebagian adalah idiom yang salah satu unsurnya masih memiliki makna leksikalnya sendiri, contohnya : buku putih yang bermakna ‘buku yang memuat keterangan resmi suatu kasus’ dan koran kuning yang bermakna ‘koran yang memuat berita sensasi’ yang masih memiliki makna leksikalnya sebagai buku dan koran (http://ejournal-s1-undip.ac.id/index.php). Untuk mengetahui suatu bahasa berarti mengetahui tentang morfem, kata-kata sederhana, kata-kata gabungan dan artinya, termasuk juga mengetahui frase yang terbentuk dari lebih satu kata. Frase dalam bahasa Jepang disebut ku (句), jika dilihat dari segi maknanya ada dua macam, yaitu rengo(連語)‘frase biasa/kolokasi’ dan kanyouku(慣用句)’idiom’. Momiya dalam Sutedi (2008:121) membagi jenis frase dalam bahasa Jepang berdasarkan pada maknanya menjadi tiga macam, yaitu : a. Futsuu no ku (普通の句) Futsuu no ku (普通の句)adalah frase biasa, yang terdiri dari dua kata atau lebih, makna keseluruhannya bisa diketahui dengan cara memahami makna dari setiap kata yang membentuk frase tersebut, sebagian dari frase yang membentuk frase tersebut bisa diubah dengan yang lainnya secara bebas. Misalnya, dari frase utsukushii hana (美しい花) “bunga yang indah” bisa dibuat frase kirei na hana (きれいな花) “bunga yang cantik”, mezurashii hana ( 珍 し い 花 ) “bunga yang aneh”, utsukushii keshiki ( 美 し い 景 色 ) “pemandangan yang indah” dan sebagainya, atau dari frase gohan o taberu (ご 飯を食べる) (makan nasi) bias dibentuk gohan o kuu (ご飯を食う) “makan nasi = kasar”, gohan taku (ご飯を炊く) (menanak nasi), sashimi o taberu (さし みを食べる) “makan sashimi” dan sebagainya. b. Rengo (連語) Ren-go adalah frase yang makna keseluruhannya bisa diketahui dari makna setiap kata yang menyusun frase tersebut, tetapi setiap kata tersebut tidak bisa diganti dengan kata yang lainnya meskipun sebagai sinonimnya. Misalnya, pada frase yakusoku o yaburu (約束を破る) “ingkar janji” tidak bias diganti dengan yakusoku o kowasu (約束を壊す)atau yakusoku o kuzusu (約束を崩 す), meskipun verba yaburu, kowasu dan kuzusu bersinonim. c. Kanyouku (慣用句) Kanyouku adalah idiom, yang maknanya tidak bisa dipahami jika hanya mengetahui makna setiap kata yang membentuk idiom tersebut saja. Untuk frase hara ga tatsu (腹が立つ)yang bermakna “marah” dan abura wo uru (油を売る)yang memiliki makna “ngobrol tidak karuan ketika sedang bekerja”, walaupun kita mengetahui makan tiap kata dalam frase tersebut, belum tentu kita bisa memahami frase secara keseluruhan. Karena kedua frase tersebut tidak diterjemahkan per kata, yaitu hara ( 腹 ) adalah “perut”, tatsu ( 立 つ ) adalah “berdiri”, abura(油) adalah “minya”’ dan uru(売る)adalah “menjual”. Sehingga berbeda sekali antara makna leksikal dan makna yang dimaksud dalam frase tersebut, yaitu ‘perut berdiri’ dan “menjual minyak”. Contoh frase tersebut merupakan kanyouku(慣用句). Bentuk kanyouku tersebut sudah tetap, tidak bisa diganti dengan kosakata yang lain walaupun sinonimnya, contoh kata hara(腹) diganti dengan onaka (おなか)walaupun memiliki arti sama yauti ‘perut’ dan abura(油)diganti dengan oiru (オイル)walaupun memiliki arti yang sama yaitu ‘minyak’; atau diganti dengan bentuk watashi ga tatta hara (私が立った腹)atau watashi ga utta abura(私が売った油), hal tersebut tidak bisa. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam setiap bahasa di dunia mempunyai ciri/karakteristik kebahasaannya, maka ciri atau karakteristik yang ada dalam suatu bahasa akan tercermin pada sikap dan budaya penuturnya, Chaer (dalam Prayogi, 2010:21). Adanya ciri atau karakteristiik tersebut tentu mepunyai tujuan dan arti yang menunjukkan keistimewaan suatu bahasa. Idiom yang merupakan sub bagian dari ilmu bahasa tentu memiliki karakteristik untuk mempermudah pengenalan akan kekhasan bentuk ini. Berikut adalah karakteristik idiom : 1. Arti sebuah idiom adalah kiasan, bukan literal. Ini bukanlah hasil dari fungsi komposisional dari bagian-bagiannya. 2. Bentuk struktur bahasa idiom tidak bervariasi melainkan mempunyai bentuk yang tetap. 3. Proses pergantian, pengurangan dan penambahan tidak diperbolehkan dalam pembntukan idiom, tetapi idiom membuat banyak kata-kata yang bersifat kiasan sehingga idiom tidak terpisahkan dari bentuk kiasan tersebut. 2.2. Jenis Idiom Momiyama (dalam Sutedi, 2003:178) menjelaskan bahwa idiom dapat dibagi atas 3 (tiga) jenis yang semuanya digolongkan ke dalam majas hiyu (比喩), yaitu : 2.2.1. Idiom Metafora Inyu (隠喩) Metafora inyu (隠喩)adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan suatu hal atau perkara dengan mengumpamakan dengan perkara atau hal lain berdasarkan pada sifat kemiripan/kesamaan (Sutedi, 2003:141). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:908) dijelaskan bahwa metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Sedangkan Purwadarminta (dalam Prayogi, 2010:22) mengatakan bahwa metafora adalah pemakaian kata-kata bukan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Metafora sebagai perbandingan langsung tidak mempergunakan kata : seperti, bagaikan dan lain-lain. Lakoff dan Johnson (dalam Sutedi, 2003:179) menggambarkan bahwa metafora bisa dinyatakan dalam bentuk “<A> …is… <B>…”, …<B>…de aru”, sedangkan dalam bahasa Indonesia bisa dipadankan dengan “…<A>…adalah…<B>…”. Tentunya hal ini bukan merupakan suatu ungkapan yang menyatakan pasti, bahwa “A” adalah 100 % B”, tetapi hanya perumpamaan saja. Contoh : 1. 君は僕の太陽だ。 Kimi wa boku no taiyou da. ‘Kau adalah matahariku 2. 青年は国の背骨である。 Seinen wa kuni no sebone de aru. ‘Pemuda adalah tulang punggung bangsa’ 3. 本は姉の宝物である。 Hon wa ane no takara mono de aru. ‘Buku adalah harta benda kakak saya’ 2.2.2. Idiom Metonimi Kanyu (韓愈) Metonimi kanyu (韓愈) adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu hal atau perkara dengan cara mengumpamakan dengan perkara atau hal lain berdasarkan pada sifat kedekatannya atau keterkaitannya antara kedua hal tersebut (Sutedi, 2003:141). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:911) dijelaskan bahwa metonimi adalah majas yang berupa pemakaian nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal sebagai penggantinya. Sedangkan Moeliono (dalam Prayogi, 2010:23) mengatakan bahwa metonimi adalah gaya bahasa yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang atau hal sebagai penggantinya. Kita dapat menyebut pencipta atau pembuatnya jika yang kita maksudkan ciptaan atau buatannya atau pun kita menyebut bahannya jika yang kita maksudkan barangnya. Contoh : 1. 彼は Khairil Anwar さんの分析している。 Kare wa Khairil Anwar san no bunseki shiteiru. ‘Dia menelaah Chairil Anwar (karyanya)’ 2. その選手はただ青銅を得ただけである。 Sono senshu wa tada seidou wow ta dake de aru. ‘Atlet tersebut hanya mendapatkan perunggu’ 3. 私は毎日ホンダで会社へ通っている。 Watashi wa mainichi Honda de kaisha he kayotteiru. ‘Saya setiap hari pulang-pergi ke kantor naik Honda (sepeda motor merek Honda)’ 2.2.3. Idiom Sinekdoke Teiyu (艇愈) Sinekdoke teiyu (艇愈) adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu hal atau perkara yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya (Sutedi, 2003:141). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1311), pengertian sinekdoke dibagi menjadi 3 (tiga) pengertian, yakni : 1) Majas pertautan yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya ; pars pro toto; 2) Majas pertautan yang menyebutkan nama keseluruhan sebagai pengganti nama bagiannya : totem pro parte; 3) Majas pertautan yang menyebutkan nama bahan sebagai pengganti nama barang yang terbuat dari bahan itu. Contoh : 1. 今朝から彼女の鼻を見ていない。 Kesa kara kanojo no hana wo miteinai. ‘Dari tadi pagi saya belum melihat batang hidungnya’ 2. おじはジャカルタに屋根がある。 Oji wa Jakaruta ni yane ga aru. ‘Paman saya mempunyai atap di Jakarta’ 3. インドネシアはバドミントンの試合で優勝できた。 Indonesia wa badominton no shiai de yuushoo dekita. ‘Indonesia menang dalam pertandingan bulutangkis’ 2.3. Jenis-Jenis Idiom Te (手) Sebelum menganalisis makna idiom te dalam bahasa Jepang dan idiom tangan dalam bahasa Indonesia lebih lanjut yang mengacu pada Kokugo Daijiten (国語大辞 典)、http://www.h3.dion.ne.jp/~urutora/kanyoukupeji.htm, http://pustaka.unpad.ac.id/archives/3317/ dan http://tangkilisanharly.blogspot.com/2012/08/studi-komparatif-idiom-bahasajepang_9401.html seperti uraian berikut : 2.3.1. Idiom Te (手) Adjektiva Idiom Te ( 手 ) adjektiva selalu diikuiti oleh partikel ga ( が ) dalam pembentukannya. Contoh : a. Te ga hayai (手が早い) b. Te ga yoi (手が良い) c. Te ga nagai (手が長い) 2.3.2. Idiom Te (手) Verba Idiom Te (手) verba dapat dibedakan menjadi idiom te (手)verba intransitive dan idiom te (手)transitif serta idiom te(手)verba yang menggunakan partikel ni (に)dalam pembentukannya. 1) Idiom Te (手) Verba Transitif Ditandai dengan adanya partikel wo (を)dalam pembentukannya. Contoh : a. Te wo hiku(手を引く) b. Te wo hirogeru(手を広げる) c. Te wo ireru(手を入れる) d. Te wo kiru(手を切る) e. Te wo komaneku(手をこまねく) f. Te wo mawasu(手を回す) g. Te wo nuku(手を抜く) h. Te wo someru(手を染める) i. Te wo utsu(手を打つ) j. Te wo wazurawasu(手を煩わす) k. Te wo yaku(手を焼く) l. Te wo yasumeru(手を休める) m. Te wo yurumeru(手を緩める) 2) Idiom Te (手) Verba Intransitif Ditandai dengan adanya partikel ga (が)dalam pembentukannya. Contoh : a. Te ga agaru (手が上がる) b. Te ga aku (手が空く) c. Te ga denai (手が出ない) d. Te ga hanasenai (手が離せない) e. Te ga kakaru (手が掛かる) f. Te ga komu (手が込む) g. Te ga mawaranai (手が回らない) h. Te ga mawaru (手が回る) i. Te ga tarinai (手が足りない) j. Te ga todoku (手が届く) k. Te ga tsukerarenai (手がつけられない) 3) Idiom Te (手) Verba Intransitif Ditandai dengan adanya partikel ni (に)dalam pembentukannya. Contoh : a. Te ni amaru (手に余る) b. Te ni oenai (手に負えない) c. Te ni tsukanai (手につかない) d. Te ni noru (手に乗る) e. Te ni ni suru(手にする) f. Te ni ireru(手に入れる) 2.3.3. Idiom Te (手) Nomina Idiom Te (手) nomina ditandai dengan adanya partikel mo(も) dan no (の)dalam pembentukannya. Contoh : a. Te mo naku(手も無く) b. Te mo ashi mo denai(手も足も出ない) c. Saigo no te(最後の手) d. Itsumo no te(いつもの手) e. Ote no mono(お手の物) 2.4. Pandangan Bangsa Jepang Terhadap Te (手) Jepang merupakan salah satu negara yang paling maju di dunia, terkenal dengan negara teknologi tinggi serta mempunyai perekonomian yang sangat baik. Hal ini terbukti dengan banyaknya perusahaan Jepang yang membuka anak usaha di manca negara. Banyak pula produk Jepang yang menjadi primadona masyarakat di dunia, karena memang mutu yang sangat mereka jaga dan benar-benar terjamin. Sebagai contoh adalah mobil produk Jepang banyak dipakai di Indonesia, seperti : Toyota, Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi, Honda, Nissan; sedang untuk sepeda motor adalah Honda, Kawasaki, Yamaha yang kesemuanya merupakan perusahaan Jepang. Untuk, mewujudkan perekonomian yang semakin membaik serta teknologi yang terus kompetitif, orang Jepang dikenal sebagai pekerja keras, terkenal dengan istilah hataraki bachi (働きばち), berdisiplin tinggi dan memiliki rasa nasionalis tinggi. Hal tersebut merupakan penyumbang kesuksesan negara Jepang. (http//:arisudev.wordpress.com/2011/03/26/23-fakta-menarik-tentamg-orang-jepang/). Orang Jepang juga selalu ingin mewujudkan ketahanan negaranya di berbagai bidang dengan mengandalkan kekuatan (tangan) mereka sendiri; bahwa orang Jepang harus mandiri dan bisa berbuat untuk negara mereka sendiri agar negara Jepang mampu bersaing dengan negara lain (Amerika dan negara maju lainnya), seperti yang dibincangkan dalam Kuratakekai Asia Forum dengan judul “Nihon Wa Nihonjin No Te De Tsukurou” (http://www.kuratakekai.jp/kaicho/zakkan_4.html). Orang Jepang selalu berusaha untuk mengejar kemajuan setiap saat dengan tangan/kekuatan mereka. Mereka selalu memanfaatkan waktu dengan baik dalam berbagai kegiatannya. Dalam setiap hal, peribahasa toki wa kane ni nari (時は金になり)yang berarti ‘waktu adalah uang’ benar-benar diterapkan dalam kehidupannya, baik masyarakat umum hingga pejabat tingginya. Bagi mereka, waktu benar-benar berharga sekali. Dalam bahasa Jepang untuk mengetahui makna sebuah idiom, harus mengetahui pola berpikir, tradisi dan kebudayaan, nilai dan corak hidup bangsa Jepang. Oleh karena itu, penulis mencoba ∙menjelaskan makna te (手)sebagai acuan untuk menganalisa makna idiom yang terbentuk dari te (手)tersebut. Perbandingan budaya antara Indonesia dan Jepang bermanfaat untuk mengetahui pola berpikir bangsa Indonesia dan bangsa Jepang. Kepulauan Indonesia yang sangat luas dan memiliki suku bangsa yang majemuk akan cukup sulit jika membandingkan dengan budaya Jepang walaupun luasnya lebih kecil dari Indonesia, oleh karena Jepang juga memiliki berbagai budaya yang berbeda untuk tiap-tiap daerahnya. Idiom dalam bahasa Jepang dilatarbelakangi oleh filosofi serta budaya. Salah satu yang diambil oleh penulis adalah informasi yang didapat dari http://huusennarare.cocolog-nifty.com/blog/2013/09/post-5601.html, penulis mengkaji idiom dari riwayat huruf kanjinya. 1) 長い Nagai 長い髪した長老を表す象形文字です。意味は「長い」「おさ」。 Nagai kami shita chourou wo arawasu zoukei moji desu. Imi wa ‘nagai’, ‘osa’ Kanji yang menggambarkan orang tua berambut panjang. Artinya ‘panjang’ & ‘kepala/pemimpin’. Baik Jepang dan Indonesia mempunyai persamaan penggunaan idiom yang bermakna ‘pencuri’; dimana dengan te ga nagai dan panjang ‘tangan panjang’ saling memiliki persamaan bahwa orang yang tangannya bisa menjangkau tempat yang ‘jauh’ hingga kemana-mana dalam konteks negative; hal ini dapat dilihat dari arti kata nagai dan ‘panjang’ itu sendiri. 2) 繋ぐ Tsunagu 「糸」と音を表し、同時に、「繋ぐ」という意味を表す上部からなっています。すなわち、 「糸でつなぐ」という意味を持っています。 ‘Ito’ to oto wo arawashi, doujini, ‘tsunagu’ to iu imi wo arawasujoubu kara natteimasu. Sunawachi, ‘ito den tsunagu’ to iu imi wo motteimasu. ‘Menunjukkan bunyi ‘benang’, secara bersamaan dari bagian atas menunjukkan arti ‘menghubungkan’. Sama arti dengan ‘menghubungkan dengan benang’. Bangsa Indonesia didukung dengan adanya semangat untuk ‘persatuan’ untuk membangun Negara. Hal ini sering diterapkan dalam pengajaran team building yang dikembangkan, yaitu salah satunya dengan adanya ‘bergandengan tangan’ (adakalanya mengitari api unggun) yang bertujuan agar team solid dan saling bekerja sama dalam menghapi permasalahan guna mencapai suatu tujuan yang lebih baik. 3) 上げる/上がる Ageru/Agaru よこに一線をひいて、基準にし、その上のほうにやーやーをつけて、上であることをし めしたもの。 Yoko ni issen wo hiite, kijun ni shi, sono ue no hou ni yaayaa wo tsukete, ue de aru kotow o shimeshita mono. ‘Tarik garis di sudutnya, jadikan sebagai standard, berikan titik di atasnya. Menunjukkan hal di atas.’ Dalam budaya Jepang dan Indonesia, untuk hal yang tidak bisa berbuat apa-apa atau sudah menyerah dengan suatu keadaan maka ditandai dengan mengangkat tangan tanda tidak berdaya (mengangkat tangan ke atas, sepadan dengan kata ‘naik’ dari ageru/agaru. Kemudian untuk budaya di Indonesia, jika tanda tunduk dengan orang lain maka ada yang ditandai dengan menciium telapak tangan sebagai tanda ‘tunduk/taklik’. Itu merupakan sedikit dari banyaknya tradisi dan budaya bangsa Indonesia yang sudah mengakar kuat kepada anak cucu kita. Budaya Indonesia sangatlah beraneka ragam bahkan kaya, apabila kita berada di kota yang berbeda kita pasti juga akan menemukkan budaya yang berbeda pula. Dalam dunia pendidikan contohnya, budayanya sangat terasa antara guru dan murid. Terbukti dengan selalu mempertahankan budaya cium tangan yang dilakukan murid kepada bapak/ibu guru, kepatuhan seorang murid kepada guru, rasa sopan santun kepada guru serta orang yang dituakan. Apabila dicermati dengan mendalam budaya itu sudah tertanam sewaktu anak-anak berada di lingkungan keluarga yang sudah barang tentu hasil dari nenek moyang kita yang sudah menanamkan dan mengakarkan tradisi serta budaya sehingga bangsa indonesia di kenal dengan budaya ketimuranya yang sopan santun serta keramah-tamahan masyarakatnya. Indonesia memiliki budaya mencium telapak tangan orang tua atau orang yang dituakan sebagai tanda pengormatan serta rasa tunduk-patuh . 4) 握る Nigiru 「オク」からかわった「アク」という音で「手で持つ」意味を表す屋と、手とを合わせた字。 「手で握る」。 ‘Oku’ kara kawatta ‘aku’ ti iu oto de ‘te de motsu’ imi wo arawasu ya to, te to wo awaseta ji.’te de nigiru’ Suara ‘aku’ yang berubah dari ‘oku’, ruang yang menunjukkan arti ‘memegang dengan tangan’, huruf yang dicocokkan dengan huruf tangan (memegang dengan tangan). Secara umum, perkenalan biasanya selalu diiringi dengan salaman. Tapi, di Jepang lain lagi, kita tidak perlu menyodorkan tangan. Yang kita perlukan hanya menyebutkan nama, kemudian membungkukkan badan sembari mengucapkan yoroshiku onegai shimasu (よ ろしくお願いします). Kebiasaan orang Jepang yang satu ini sangat menguntungkan umat muslim, terlebih lagi saat berhadapan dengan orang yang bukan mahrom (boleh dinikahi). Untuk ucapan terimakasih pun, orang Jepang tidak biasa bersalaman. Biasanya mereka akan membungkukkan badan, atau minimal menganggukkan kepala. Ukuran besar-kecilnya rasa terimakasih orang Jepang bisa kita lihat dari bungkukan badannya. Semakin membungkuk tandanya ia sangat berterimakasih. Anggukan kepala biasanya untuk ucapan terimakasih biasa. Bedanya dengan orang Indonesia, kalau kita merasa berterimakasih, kita akan menyalami lawan bicara kita dengan kedua tangan. Dan kemudian biasanya langsung memeluk lawan bicara. Tapi, sekali lagi, di Jepang lain lagi ceritanya. Jadi, sebagai pendatang, kita mau-tidak mau akan mengikuti kebiasaan mereka, meskipun hal tersebut dianggap kecil. Di Indonesia sendiri budaya saling hormat-menghormati masih sangat kental, dapat di lihat dari perilaku budaya cium tangan anak kepada kedua orang tua ‘Salim’, serta budaya selalu menggunakkan tangan kanan ‘Jabat Tangan, Memberi Barang atau Menerima Sesuatu’. 5) 早い Hayai 日の部分は太陽を表し、その下の部分は泉のある草原を表しているそうで、泉のあ る 草 原 か ら 太 陽 が 登 っ て き て る 情 景 を 表 し て い る そ う で す 。 Hi no bubun wa taiyou wo arawashi, sono shita no bubun wa izumi no aru sougen wo arawashiteiru sou de, izumi no aru sougen kara taiyou ga nobotte kiteru joukei wo arawashiteiru sou desu. ‘Bagian hi menunjukkan matahari, bagian di bawahnya katanya menunjukkan padang rumput yang mempunyai air mancur. Selanjutnya menggambarkan matahari terbit dari padang rumput yang memiliki air mancur. ‘ Dari arti secara keseluruhan yaitu ‘cepat’; dalam menjangkau sesuatu dan bertindak dalam hal yang tidak baik, maka sepadan dengan tindakan pencurian, gemar mengganggu perempuan serta mudah untuk memukul. 6) 出す Dasu ある場所や地点をしめし、そこから足を外に向けて「でる」という意味を表す。 Aru basho ya chiten wo shimeshi, soko kara ashi wo soto ni mukete ‘deru’ to iu imi wo arawasu. ‘Menunjukkan suatu tempat dan titik, dari sana menunjukkan arti ‘keluar’ yang menunjukkan kaki mengarah keluar.’ Dari arti dan kejadian kanjinya, maka arti ‘keluar’ menjangkau kemana-mana walau bukan daerah jangkauannnya/urusannya. Dalam hal ini bermakna ‘keluar’, mencampuri urusan orang yang bukan bagiannya. 7) 放す Hanasu 「ホウ」という音を表す方と、手に棒を持った形を表す攵とを合わせた字。棒を持って 追い放す。 ‘Hou’ to iu oto wo arawasu hou to, te ni bou wo motta katachi wo arawasu hoku to wo awaseta ji. Bou wo motte oi hanasu. ‘Hou’ yang menunjukkan bunyi ‘hou’. Huruf yang disatukan dengan bentuk memegang tongkat di tangan. Memegang tongkat dan kemudian melepaskannya.’ Dari kejadian hurufnya bisa dijabarkan bahwa memegang suatu kemudian melepaskannya. Ini merupakan kejadian sebenarnya. Sedang kalau dalam bahasa Indonesia ‘lepas tangan’ artinya tidak menggenggam apa-apa/yang ada di genggaman dilepaskan; artinya membuangnya sehingga disebut tidak bertanggung jawab. 8) 空く Aku 天を大きな穴に見たて、その下に「コウ」から変わった「クウ」という音を表す。工をくわ えた字。「ぞら」。そのことから「むなしい」という意味も表す。 Ten wo ookina ana n imitate, sono shita ni ‘kou’ kara kawatta ‘kuu’ to iu aarasasu. Kou wo kuwaete ji. ‘Zora’. Sono koto kara ‘munashii’ to iu imi mo arawasu. Melihat ke lubang besar di langit, di bawahnya huruf yang ditambahkan ‘kou’ yang menunjukkan bunyi ‘kuu’ yang berubah dari ‘koo’. Dari hal itu juga menunjukkan ‘kosong’. Makna yang ada adalah ‘kosong’, artinya tidak ada yang dilakukan/tangan tidak mengerjakan apa-apa. 9) 軽い Karui まっすぐ遠く走る軽量戦車のことです。軽量戦車の反対が荷物を積んで走る戦車で輜 重といいます。漢字の足し算では、車(馬車)+まっすぐ=軽(まっすぐ走る軽い戦車。 軽い)です。 Massugu tooku hashiru keiryou sensha no koto desu. Keiryou sensha no hantai ga nimotsu wo tsunde hashiru sensha de shichou to iimasu. Kanji no tashi zan de wa, kurum (basha) + massugu = karu (massugu hashiru sensha. Karui) desu. ‘Mobil penggempur ringan yang berjalan jauh lurus. Berlawanan dengan mobil tempur, disebut dengan shichou dengan mobil tempur yang berjalan dengan membawa barang bawaan. Pada tambahan kanji kuruma (kereta kuda yang ditarik) + massugu = karui (mobil tempur yang berjalanlurus. Ringan).’ Dari asal kanjinya, bahwa mobil tempur yang berjalan lurus dan jauh; maknanya walau pun mobil tempur namun mampu berjalan lurus dan jauh, artinya mudah untuk melaksanakannya walau ada beban yang dibawa. Perbandingan budaya antara Indonesia dan Jepang bermanfaat untuk mengetahui pola berpikir bangsa Indonesia dan bangsa Jepang. Kepulauan Indonesia yang sangat luas dan memiliki suku bangsa yang majemuk akan cukup sulit jika membandingkan dengan budaya Jepang walaupun luasnya lebih kecil dari Indonesia, oleh karena Jepang juga memiliki berbagai budaya yang berbeda untuk tiap-tiap daerahnya. Kindaiichi dan Takeda (1978:1309-1310) dalam Kokugo Jiten ( 国 語 辞 典 ) menyatakan bahwa makna te (手)adalah : 1) 人体の前肢のうち、手首から指先までの部分。手首∙手のひら∙手の甲∙五本の指から なり、ものを掴む、握るなど様々な働きをする。 Jintai no zenshi no uchi, te kubi kara yubi saki made no bubun. Te kubi·te no hira·te no kou·go hon no yubi kara nari, mono wo tukamu, nigiru nado sama zama na hataraki wo suru. ‘Salah satu bagian tubuh manusia, bagian dari pergelangan tangan hingga ujung jari. Terdiri dari pergelangan tangan, telapak tangan, pangkal tangan, lima buah jari, gerakan memegang benda, menggenggam dan lain sebagainya.’ 2) 〔比喩的に〕ものを捕まえ、支配する力を持つもの。 Hiyu teki ni mono wo tsukamae, shihai suru chikara wo motsu mono. ‘Menangkap benda (secara kiasan), memiliki kekuasaan’ 3) ものに付属している、そこをつかむための部分。とって。 Mono ni fuzoku shiteiru, soko wo tsukamu tame no bubun. Totte. ‘Bagian untuk menangkap benda yang melekat pada objek. Knop; tombol’. 4) 植物のつるをまきつかせたり、茎を支えたりするための木や竹。 Shokubutsu no tsuru wo maki tsukasetari, kuki wo sasaetari suru tame no ki ya take. ‘Bambu dan pohon untuk mendukung batang atau merambatkan tanamam’. 5) 何らかの働きをする(不特定多数の)人間のさして言う。働く人。ひとで。労働力。 Nan raka no hataraki wo suru (futokuteitasuuno) ningen no sashite iu. Hataraku hito. Hitode. Roudouryoku. ‘Menunjukkan orang melakukan pekerjaan dengan cara apapun (jumlah yang tak terbatas). Orang yang bekerja. Tangan orang. Tenaga Kerja’. 6) 手(1)を使って何かをすること。また、その結果。 Te (1) wo tsukatte nani ka wo suru koto. Mata, sono kekka. ‘Menggunakan tangan untuk melakukan sesuatu. Selain itu, hasilnya’. a. 筆で文字を書くこと。また、その文字。筆跡。 Fude de moji wo kaku koto. Mata, sono moji. Hisseki. ‘Menulis huruf dengan fude (kuas). Kemudian huruf tersebut. Tulisan tangan’. b. ものを作ること。 Mono wo tsukuru koto. ‘Membuat benda’. 7) 自分が所有するものを表す。 Jibun ga shoyuu suru mono wo arawasu. ‘Menunjukkan kepemilikan sendiri’. a. 自分のもの。 Jibun no mono ‘Barang sendiri’. b. 将棋∙トランプ遊びなどで、手持ちのこま∙札。 Shougi·toranpu asobi nado de, te mochi no koma·satsu. ‘Lembaran atau buah catur yang dipegang pada permainan catur, kartu dan lainnya’. 8) 広く、体を用いて種々の動作∙作用をすることを表す。 Hiroku, karada wo mochiite shuju no dousa·sayou wo suru koto wo arawasu. ‘Menunjukkan berbagai hal pekerjaan atau kegiatan tubuh yang luas’. a. 仕事をする力。労力。 Shigoto wo suru chikara. Rouryoku. ‘Tenaga melakukan pekerjaan. Usaha’. b. 手間。手数。 Tema. Tesuu. ‘Waktu; tenaga. Susah; repot’. c. 世話。手配り。 Sewa. Te kubari ‘Perawatan; bantuan; pertolongan. Pengaturan; pengurusan’ d. みずからものごとをすること。また、その腕まえ。 Mizukara mono goto wo suru koto. Mata, sono ude mae. ‘Melakukannya sendiri. Selain itu, keterampilan; kemahiran; kebolehan; kepandaian’. e. 相撲などのわざ∙技術。 Sumo nado no waza. Gijutsu. ‘serta keterampilan sumo dan lainnya’. f. 手段。方法。すべ。手だて。 Shudan. Houhou. Sube. Te date. ‘Cara. Seni. Jalan; tata-cara’. g. はかりごと。策略。 Hakari goto. Saku ryaku. ‘Muslihat. Siasat; taktik’. h. 囲碁∙将棋で、右を打ったりこまを動かしたりすること。 Igo·shougi de, migi wo uttari koma wo hataraka shitari suru koto. ‘Menggerakkan buah catur ke kanan dan lainnya pada permainan catur Jepang serta Igo’. i. 戦いで受けたきず。手きず。 Tatakai de uketa kizu. Te kizu., ‘Luka yang didapat dalam pertempuran. Luka’. j. 他人とのかかわり合い。関係。 Ta nin to no kakawari ai. Kankei. ‘Keterlibatan dengan orang lain. Hubungan’. k. 邦楽で楽器の演奏。また、楽曲。 Hougaku de gakki no ensou. Mata, gakkyoku. ‘Memainkan alat musik dalam musik tradisional Jepang. Selain itu, musik’. l. 日本舞踊の手ぶり。所作。 Nihon buyou no te buri. Shosaku. ‘Isyarat tangan tari Jepang. Tingkah-laku; pembawaan’. 9) 〔指さす、または志向する〕方向。 (Yubi sasu, mata wa shikou suru) houkou. ‘Arah; jurusan; haluan (menunjuk; menuding dengan telunjuk atau berhasrat; berorientasi)’. 10) 品質等の種類。 Hinsitsu nado no shurui. ‘Jenis kualitas dan lain-lain’. 11) 〔ほのおなどが〕あらわれ出ること。また、その勢い。 (Honoo nado ga) araware deru koto. Mata, sono ikioi. ‘Kemunculan (nyala dan lainya). Selain itu, momentumnya’. 12) ものの形。 Mono no katachi. ‘Bentuk benda/barang’. Huruf kanji te (手)berasal dari bentuk lima jari yang terbuka, memiliki empat coretan dalam menuliskannya, cara baca onyomi (音読み)adalah shu (シュ)dan cara baca kunyomi (訓読み)adalah te (て)dan ta (た) untuk cara baca kata-kata khusus seperti : taguru(手繰る) dan tazuna(手綱). 2.5. Makna Idiom Te Sebagaimana yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa banyak idiom dalam bahasa Jepang yang menggunakan bagian anggota tubuh. Selain itu, ada pula yang merujuk pada hewan, makanan dan lain sebagainya. Salah satunya yang diuraikan serta dianalisa oleh penulis dalam penelitian ini adalah idiom yang terbentuk dari te (手)dalam bahasa Jepang dan idiom ‘tangan’ dalam bahasa Indonesia. Sangat banyak pemakaian idiom te (手)dalam bahasa Jepang. Dari hasil penelitian Suryadimulya diterangkan bahwa idiom yang memakai anggota tubuh te (tangan) ada 228 buah. Idiom yang memakai bagian tubuh te(手) yang memiliki hubungan dengan idiom yang memakai bagian tubuh ‘tangan’ dalam bahasa Indonesia adalah seperti yang dijelaskan berikut ini. 2.5.1. Makna Idiom Oteage (お手上げ) 手 上げ Tangan Naik 上げ berasal dari 上げる yang berarti seperti di bawah ini : 1) そのもの全体または部分の位置を低い所から高い方へ動かす、また、移す。 Sono mono zentai mata wa bubun no ichi wo hikui tokoro kara takai hou e ugokasu, mata, utsusu. Memindahkan posisi bagian atau keseluruhan benda dari tempat yang rendah ke arah yang tinggi, atau mentransfer. a. 物の位置を低い所から高い所に移す。 Mono no ichi wo hikui tokoro kara takai tokoro e utsusu. Memindahkan posisi benda dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Contoh : 箱を棚に上げる Hako wo tana ni ageru : Memindahkan kotak ke rak b. 方向を高い方へ移す。 Houkou wo takai hou e utsusu. Memindahkan arah ke arah yang tinggi Contoh : 顔を上げてにらむ Kao wo agete niramu = Mendongak c. 垂れた髪を上の方で結ぶ。 Tareta kami wo ue no hou de musubu. Mengikat rambut ke arah atas. Contoh : 前髪を上げる maegami wo ageru = Menaikkan poni d. 地上から伸ばしたり飛ばしたりして、空中に浮かべる。 Chijou kara nobashitari tobashitari shite, kuuchuu e ukaberu. Memanjangkan serta menerbangkan dari tanah, menerbangkan ke udara. Contoh : 凧を上げる Tako wo ageru = Menerbangkan layang-layang; 花火を上げる Hanabi wo ageru = menerbangkan kembang api e. 水上や水中から陸上に移す Suijou ya suichuu kara rikujou ni utsusu. Memindahkan dari atas permukaan air serta dari dalam air ke tanah. Contoh : 船を浜辺に上げる⇔下ろす Fune wo hamabe ni ageru (lawan katanya orosu) = Merapatkan perahu ke pantai f. 高い場所に、形を成すようにつくりおく。 Takai basho ni, katachi wo tasu you ni tsukuri oku. Membuat bentuk ke area atas. Contoh : 棟を上げる Mune wo ageru = Mendirikan bangunan g. 家の中に入れる。 Ie no naka ni hairu. Masuk ke dalam rumah Contoh : 客間に上げる Kyaku ma ni ageru = Masuk ke ruang tamu h. 芸者などを宴席に呼ぶ。 Geisha nado wo enseki ni yobu. Memanggil geisha dan lainnya ke perjamuan. Contoh : 芸者を上げ てどんちゃ ん騒ぎ Geisha wo agete donchan sawagi = Pesta mabuk-mabukan dengan memanggil geisha i. 《「アップロード」から》インターネットなどで、通信回線を介してデータをホスト コンピューターに送信する。 (Uproudo kara) intaanetto nado de, tsuushin kaisen wo kai shite deeta wo hosuto konpyuutaa ni soushin suru. (Mengunggah dari internet dan lainnya), mengirim ke host computer data melalui jalur komunikasi. Contoh : サ ー バ ーに 圧 縮フ ァ イ ル を 上げ る Saabaa ni asshuku fairu wo ageru = Menyimpan file yang dikompres ke server. 2). 所有者や高位の者の手元に収める。 Shoyuusha ya kou’i no mono no te moto ni osameru = Menyerahkan ke tangan pemilik atau orang yang tinggi a. 好ましい結果を得る。 Konomashii kekka wo eru. Mendapat hasil yang diinginkan. Contoh : 収益を上げる Shuueki wo ageru = Mendapat penghasilan 3). 上の段階や等級へ進ませる。 Ue no kaidan ya toukyuu e susumaseru. Melanjutkan ke kelas atau tingkat atas Contoh : 息子を大学に上げる Musuko wo daigaku ni ageru = Melanjutkan pendidikan anak laki-laki ke perguruantinggi 4). 程度を高める。 Teido wo takameru. Meninggikan derajat a. 他と比較して高い状態になる。 Hoka to hikaku shite takai joutai ni naru. Menjadikan kondisi tinggi dengan membandingkan dengan yang lain. Contoh : 潮が上げてくる Shio ga agete kuru = Air pasang b. 今までより高い状態にする。 Ima made yori takai joutai ni suru. Keadaan meningkat dari pada sekarang. Contoh : 地位を上げる Chi’i wo ageru = Menaikkan status; 家賃を上げる Yachin wo ageru ⇔下げる (lawan katanya sageru) = menaikkan sewa c. 褒める。 Homeru. Memuji Contoh : 上 げ た り 下 げ た り Agetari sagetari ⇔ 下 げ る (lawan katanya sageru) = Menaikkan atau menurunkan d. いちだんと望ましい状態にする。 Ichidan to nozomashii jotai ni suru. Menkondisikan yang diinginkan dengan satu langkah. Contoh : 男ぶりを上げる Otoko buri wo ageru = Bertindak seperti laki-laki; 腕を上げる Ude wo ageru ⇔下げる(lawan katanya sageru) = meningkatkan keahlian e. 勢いをつける。盛んにする。 Ikioi wo tsukeru. Sakan ni suru. Membangun momentum. Mengembangkan. Contoh : 気勢を上げる Kisei wo ageru = Meningkatkan semangat f. 声を高く発する。 Koe wo takaku hassuru. Meningggikan suara Contoh : 悲鳴を上げる Himei wo ageru = Menjerit 5). a. 《頭に血を上げる意から》のぼせて夢中になる。 (Atama ni chi wo ageru i kara) nobasete muchuu ni suru. Menjadi tidak sadar. b. 吐く。戻す。 Haku. Modosu. Muntah. Kembali Contoh : 酒を飲みすぎて上げる Sake wo nomisugite ageru = Muntah karena terlalu banyak minum sake. 6). 物事を終わりにする。 Mono goto wo owarini suru. Mengakhiri suatu hal. a. 上げる。完成する。 Ageru. Kansei suru. Selasai. Melengkapi. Contoh : 仕事を上げる Shigoto wo ageru = Pekerjaan selesai. b. その範囲内でまかなう。 Sono han’i nai de makanau. Menyediakan dalam batasannya. Contoh : 会費を安く上げる Keihi wo yasuku ageru = Memberikan murah biaya keanggotaan. Makna idiom お手上げ adalah : 行き結まった状態を打ち開する策がなく、どうにもならない様子、降参 Iki musubi matta joutai wo uchikai suru saku ga naku, dou ni mo naranai yousu, kousan. Makna Idiom Oteage (お手上げ)adalah ‘menyerah’. Contoh : 銀行の融資が受けられなければ、この計画はお手上げだ。 Ginkou no yuushi ga ukerarena kereba, kono keikaku wa oteage da. ‘Kalau tidak mendapat kredit dari bank, saya menyerah rencana ini’ 2.5.2. Makna Idiom Te Ga Agaru (手が上がる) 手 Tangan が 上がる Naik 上がる memiliki arti seperti di bawah ini : 1) そのものの全体または部分の位置が低い所から高い方へ動く。 Sono mono no zentai matawa bubun no ichi ga hikui tokoro kara takai tokoro e ugoku. Bergeraknya posisi bagian atau seluruh bagian benda tersebut dari tempat yang rendah ke arah yang tinggi a. 低い所から高い所に移る。 Hikui tokoro kara takai tokoro ni utsuru. Perpindahan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi Contoh : 二階に上がる Ni kai ni agaru ⇔おりる (lawan katanya oriru) = naik ke lantai dua b. 物の位置が高い所へ移る。 Mono no ichi ga takai tokoro e utsuru. Perpindahan posisi benda ke tempat yang tinggi. Contoh : 遮断機が上がる Shadanki ga agaru = menaikkan mesin penutup. 幕が上がる Maku ga agaru ⇔さがる/おりる (lawan katanya sagaru/oriru) = menaikkan tirai c. 物が動き進んで高い空間に移る。 Mono ga ugoki susunde takai kuukan ni utsuru. Perpindahan benda ke ruang yang tinggi Contoh : 火の手が上がる Hi no te ga agaru = kebakaran menjalar 夜空に花火が上がる Yozora ni hanabi ga agaru = kembang api memancar di langit malam d. 水上や水中から外に移る。 Suijou ya suichuu kara soto ni utsuru. Berpindah ke luar dari atas permukaan air atau dari dalam air Contoh : 船から陸に上がる Fune kara oka ni agaru = kapal merapat kedaratan 風呂から上がる Furo kara agaru = keluar dari kamar mandi e. 履物をぬいで家の中に入る。 Haki mono wo nuide ie no naka ni hairu. Masuk rumah dengan menanggalkan yang dipakai Contoh : 座敷に上がる Zashiki ni agaru = masuk ke ruang tatami f. 遊女屋に入って遊ぶ。 Yuujoya ni haitte asobu. Bermain masuk ke rumah bordil. 2) 所有者や高位の者の手元に収められる。 Shoyuusha ya kou’i no mono no te moto ni osameru. Menyerahkan ke tangan pemilik atau orang yang tinggi a. 収益がある。 Shuueki ga aru. Mendapat penghasilan Contoh : 純益が上がる Juneki ga agaru = untung bersih naik 3) 上の段階や等級へ進む。 Ue no kaidan ya toukyuu e susumu. Melanjutkan ke kelas atau tingkat atas Contoh : 学校に上がる Gakkou ni agaru = pergi sekolah 地位が上がる Chi’i ga agaru ⇔さがる (lawan katanya sagaru) = posisi naik 4) 程度が高まる。 Teido ga takamaru. Gelar meningkat a. 他と比較して高い状態にある。 Hoka to hikaku shite takai joutai ni aru. Berada di posisi tinggi bila dibandingkan dengan yang lainnya b. 今までより高い状態になる。 Ima made yori takai joutai ni naru. Menjadi kondisi yang tinggi dari yang sekarang. Contoh : 血圧が上がる Ketsuatsu ga agaru = tekanan darah naik; 気温が上がる Ki’on ga agaru ⇔さがる (lawan katanya sagaru) = suhu udara naik c. 値段が前より高くなる。 Nedan ga mae yori takaku naru. Harga meninggkat dari sebelumnya Contoh : 物価が上がる Bukka ga agaru ⇔さがる (lawan katanya sagaru) = harga barangbarang naik d. いちだんと望ましい状態になる。 Ichidan to nozomashii joutai ni naru. Menjadi kondisi yang diinginkan setingkat Contoh : 男ぶりが上がる Otoko buri ga agaru = menyerupai laki-laki; 腕前が上がる Ude mae ga agaru = keterampilan meningkat e. 勢いがつく。盛んになる。 Ikioi ga tsuku. Sakan ni naru. Momentum. Menjadi populer Contoh : 意気が上がる Iki ga agaru = semangat meningkat; 調子が上がる Choushi ga agaru = kondisi meningkat f. 声が高く発せられる。 Koe ga takaku hasserareru. Dihasilkan suara yang tinggi Contoh : 歓声が上がる Kansei ga agaru = Sorakan meningkat 5) 《血が頭にのぼる意から》のぼせて平常心を失う。 (Chi ga atama ni noboru i kara) nobasete heijoushin wo okonau. (dari arti bahwa darah naik ke kepala) menghilangkan pikiran. Contoh : 初舞台で上がる Hatsu butai de agaru = debut meningkat 6) 物事が終わりとなる。 Mono goto ga owari to naru. Pekerjaan menjadi rampung a. 完成する。仕上がる。 Kansei suru. Shiagaru. Melengkapi. Menyelesaikan. Contoh : 仕事が上がる Shigoto ga agaru = Pekerjaan selesai b. 双六(すごろく)などで、駒が最終の場所に進んで勝つ。また、トランプ・マージャ ンなどで役ができて勝つ。 Sugoroku nado de, koma ga saishuu no basho ni susunde katsu. Mata, toranpu・ maajan nado de yaku ga dekite katsu. Dalam permainan dadu dan lain sebagainya, dadunya berlanjut hingga akhir dan menang. Bisa menang dalam pemainan kartu trup atau mah-jong. c. 雨がやむ。 Ame ga yamu. Hujan berhenti Contoh 夕立が上がる Yuudachi ga agaru = hujan lebat berhenti d. その範囲内でまかなえる。 Sono han’i nai de makanaeru. Dalam lingkup suatu batasan Contoh : 思ったより安く上がった Omotta hori yasuku agatta = naik sedikit dari yang diperkirakan e. 脈・乳・月経などが止まる。 Myaku・chichi・gekkei nado ga tomaru. Nadi, air susu ibu serta haid dan lainnya berhenti. Contoh : つわりが上がる Tsuwari ga agaru = sakit muntah berhenti f. 魚・貝・虫などが死ぬ。草木が枯れる。 Sakana・kai・nado ga shinu. Kusa ki ga kareru. Ikan, kerang serta serangga dan lainnya mati. Tanaman layu. Contoh : ウリの蔓が上がる Uri no tsuru ga agaru = anggur labu mati g. すたれる。だめになる。 Sutareru. Dame ni naru. Sudah usang. Menjadi tidak berguna. Contoh : 車のバッテリーが上がる Kuruma no batterii ga agaru = batere mobil sudah usang 7) 人の目についたり、広く知られたりするようになる。 Hito no me ni tsuitari, hiroku shiraretari suru you ni naru. Agar diketahui secara luar dan diketahui banyak orang a. 掲げられる。 Kakagerareru. Dikibarkan Contoh : 表彰の額が上がる Hyoujou no kao ga agaru : menaikkan raut wajah b. 有名になる。 Yuumei ni naru. Menjadi terkenal Contoh : 名が上がる nag a agaru = namaya terkenal Makna idiom 手が上がる adalah : 1) 字が上手になる。 Ji ga jouzu ni naru. ‘Pandai menulis’ 2) 酒量が多くなる Shuryou ga ooku naru ‘Volume minum sake banyak’ 3) 仕事の技量が上達する Shigoto no giryou ga joutatsu suru. ‘Pekerjaan berkembang/maju’ Makna Idiom Te Ga Agaru (手が上がる)adalah ‘bakat meningkat; pintar’ Contoh : 手が上がったようだね。 Te ga agatta you da ne. ‘Kamu sepertinya bisa minum (sake) lebih banyak’. 練習の会があって、だいぶ手が上がったと褒められた。 Renshuu no kai ga ate, daibu te ga agatta to homerareta. ‘Dalam latihan dia dipuji karena sangat menonjol’. 2.5.3. Makna Idiom Te Ga Aku (手が空く) 手 が 空く Te ga Aku Tangan Membuka 空く memiliki arti sebagai berikut : 1) ある空間を満たしていた人や物が少なくなって、あきができる。まばらになる。 減る。 Aru kuukan wo mitashiteita hito ya mono ga sukunaku natte, aki ga deliru. Mabara ni naru. Heru. Orang atau benda yang memenuhi suatu ruangan menjadi sedikit dan menjadi kosong. Menjadi jarang. Berkurang. Contoh : がらがらに空いた電車 Gara gara ni aita densha = Kereta yang sepi penumpang; 道路が空く Douro ga aku = jalanan sepi. 2) 空腹になる。 Kuufukuni naru Menjadi lapar Contoh : 腹が空く Hara ga aku = Perut kosong (lapar). 3) (「胸がすく」などの形で)つかえていたものがなくなり、すっとする。心がはれる。 「胸の―・く思い」 Bentuk seperti (dada berdebar) dan lain-lain, yang bisa dipakai menjadi tidak ada, menjadi lega. Perasaan lapang. 4) (「手がすく」の形で)当面することがなく、ひまができる。ひまになる。 Tidak ada masalah yang dihadapi (tangan kosong), mempunyai waktu luang. Contoh : 手が空いたら手伝ってくれ Te ga aitara tetsudatte kure = Kalau ada waktu luang tolong bantu Makna idiom 手が空く adalah : 仕事が片づいて、暇になる。 Shigoto ga katazuite,hima ni naru. ‘Keluar dari pekerjaan, memiliki waktu luang’ Makna Idiom Te Ga Aku (手が空く)adalah ‘lenggang; waktu luang’ Contoh : 今はとても忙しいので、夕方手が空く頃また来て下さい。 Ima wa totemo isogashii node, yuugata te ga aku koro mata kite kudasai ‘Karena sekarang sibuk sekali, datanglah lagi di waktu luang sore nanti’ 2.5.4. Makna Idiom Te Ga Hayai (手が早い) 手 が Tangan 早い Cepat 早い memiliki ari seperti di bawah ini : 1) (早い)ある基準より時間があまり過ぎていない。また、ある基準より時期 が前である。 (Cepat) tidak terlalu melebihi waktu yang standar. Lalu, Waktunya lebih awal dari standar. Contoh : 朝早い電車に乗る Hayai densha ni noru = naik kereta cepat pagi; 卒業が 一年早い Sotsugyou ga ichine hayai = kelulusan 1 tahun cepat; 梅雨入り が早い Tsuyu hairi ga hayai = Masuknya musim hujan cepat ⇔遅い (lawan katanya osoi) 2) (早い)まだその時期ではない。その時がまだきていない。 (Hayai)mata sono kikan dewanai. Sono toki ga mada kiteinai. Contoh : 結婚するにはまだ早い Kekkon suru ni wa mada hayai = Belum waktunya untuk menikah ; あきらめるのは早い Akirameru no wa hayai = cepat putus asa 3) (早い)簡単である。てっとり早い。 (Cepat) Mudah. Cepat,singkat Contoh : 調べるより聞くほうが早い Shiraberu yori kiku hou ga hayai = lebih cepat bertanya dari pada memeriksa; 自分でするのがいちばん早い Jiguun de suruno ga ichiban hayai = paling cepat melakukan sendiri 4) 時間をおかないで次の動作や物事が行われるさまを表す。 Jikan wo okanai de tsugi no dousa ya mono goto ga okonawareru sama wo arawasu. Menunjukkan melakukan hal-hal atau pekerjaan selanjutnya tanpa menyisakan waktu. Makna idiom 手が早い adalah : 1) 物事を処理するのが早い。仕事が早い。 Mono goto o shori suru no ga hayai. Shigoto ga hayai. ‘Cepat menyelesaikan suatu hal. Bekerja cepat’ 2) すぐに暴力をふるうくせがある。 Sugu ni bouryoku o furuu kuse ga aru. ‘Lekas menggunakan kekerasan’ 3) 女性に手を出すのが早い。すぐに女性と関係を持つ。 Josei ni te o dasu no ga hayai. Sugu ni josei to kankei o motsu. ‘Cepat menyentuh wanita. Lekas berhubungan dengan wanita Makna Idiom Te Ga Hayai (手が早い)adalah ‘cepat dalam bekerja; ringan tangan; bermain panjang tangan’. Contoh : 彼女は手が早くて人の2倍も編める。 Kanojo wa te ga hayakute hito no ni bai mo ameru. ‘Dia bekerja capat dan dapat mengimbangi dua orang’ 何て手を早いやつだ Nante te wo hayai yatsu da. ‘Dia bermain panjang tangan (dengan wanita)’. 2.5.5. Makna Idiom Te Ga Nagai (手が長い) 手 が Tangan 長い Panjang 長い memiliki arti seperti di bawah ini : 1) 長い⇔短い Nagai⇔mijikai Panjang (lawan dari pendek) a. 長さが短くない。 Nagasa ga mijikakunai. Ukuran (panjangnya) tidak pendek. Contoh : 長文 Choubun = karangan panjang; 長歌 Chouka = lagu yang panjang b. Jikan ga nagai. Hisashii. Waktunya lama Contoh : 長期 Chouki = waktu lama; 長命 Choumei = umur panjang c. 距離が長い。遠い。 Kyori ga nagai. Tooi. Jaraknya panjang, jauh Contoh : 長距離 Choukyori = jarak jauh 2) 長く。 Nagaku. Lamanya a. 久しく。ひきつづき。長い間。 Hisashiku. Hikitsuzuki.Nagai aida Lama. Terus-menerus. Berselang lama Contoh : 長久 Choukyuu = keabadian 3) 身長が高い。背が高い。 Shintyou ga takai.Se ga takai. Badan Tinggi Contoh : 長身 Choushin = tinggi (badan) 4) 長さ。長いこと。長い程度。 Nagasa. Nagai koto. Nagai teido. Panjangnya, tingkat/derajat yang lama Contoh : 全長 Zenchou = panjangnya lengkap; 身長 Shinchou = tinggi badan 5) 優れる。 Sugureru. Lebih baik dari pada yang lain Contoh : 特徴 Tokuchou = keistimewaan 6) 成長する。大きくなる。 Seichou suru.Ookiku naru. Berkembang. Menjadi besar Contoh : 生長 Seichou = pertumbuhan 7) 年上の人。目上の人。 Toshi ue no hito. Me ue no hito. Orang yang umurnya lebih tua Atasan Contoh : 長上 Choujou = pemimpin 8) 長子。兄弟の中で一番年上の人。 Choushi. Kyoudai no naka de ichiban toshi ue no hito. Anak pertama/sulung Contoh : 長女 Choujo = putri sulung 9) 団体で一番上にたってとりまとめる人。 Dantai de ichiban ue ni tatte torimatomeru hito. Kepala pemimpin (grup, yayasan dll) Contoh : 市長 Shichou = Walikota; 校長 Kouchou = kepala sekolah 10) とうとい Toutoi Berharga 11) あまりもの。無駄なもの。 Amari mono. Muda na mono. Barang yang mubazir, sisa/tinggalan Contoh : 長物 Choubutsu = barang sisa Kalau secara idiom akan bermakna : 盗癖がある。てくせが悪い。 Touheki ga aru. Tekuse ga warui. ‘Pencuri. Kebiasaan tangan yang jelek’ Makna Idiom Te Ga Nagai (手が長い)adalah ‘pencuri, panjang tangan’ Contoh : あの男は手が早いと言う噂だから、注意した方がいい。 Ano otoko ha te ga hayai to iu uwasa dakara, chuui shita hou ga ii. ‘Ada gosip dia itu pencuri, sebaiknya berhati-hati’ 2.5.6. Makna Idiom Te Wo Dasu (手を出す) 手 を Tangan 出す Mengeluarkan 出す memiliki arti seperti di bawah ini : 1) 出る⇔入る Deru⇔Hairu Keluar lawan dari masuk a. 中から外へ行く。 Naka kara soto e iku. Soto ni deru. Aru han’i kara soto soto e utsuru. Dari dalam ke bagian luar. Keluar. Dari suatu batasan ke bagian luar Contoh : 出入 Shunyuu = masuk dan keluar b. あらわれる。 Arawareru. Terbit, tampak, muncul, menampakkan diri, terlihat Contoh : 出世 shusse = sukses; 出没 shutsubotsu = muncul kadang-kadang c. 出席する。その場にのぞむ。 Shusseki suru. Sono ba ni nozomu. Menghadiri, bermaksud pada tempat itu. Contoh : 出勤 Shukkin = masuk kerja d. おこる。始まる Okoru. Hajimaru. Terjadi. Dimulai e. 生まれる。出生。出産。 Umareru. Shussei. Shussan. Lahir. Kelahiran. Melahirkan f. わく。 Waku. Meluap, mendidih Contoh : 温泉がわく Onsen ga waku = Onsen mendidih g. 行く。進む。 Iku. Susumu. Maju, pergi Contoh : 出発 Shuppatsu = berangkat h. 下がる。去る。 Sagaru. Saru. Turun, mundur Contoh : 退出 taishutsu = meninggalkan i. 優れる。出色 Sugureru. Shusshoku. Menyolok. Unggul j. 仕える。官職につく Tsukaeru. Kanshoku ni tsuku. Menjadi, selesai k. なる。出来上がる。 Naru. Dekiagaru. Menjadi. Menyelesaikan. l. 超過する。決まった数や量を超える。 Chouka suru. Kimatta kazu ya ryou wo koeru. Melebihi. Melebihi yang telah ditetapkan 2) デ De Kemunculan, terbit a. 出ること。 Deru koto. Terbit Contoh: 日の出 Hi no de = terbit matahari b. 出番。出る番。 Deban. Deru ban. Giliran c. 数量‧分量。 Suuryou‧bunryou ga ooi koto. Jumlah banyak Makna idiom 手を出す adalah : 自分からすすんでそれに対して(手に関した)動作をしかける。 Jibun kara susunde sore ni taishite (te ni kanshita) dousa wo sikakeru. ‘Maksud diri sendiri untuk melakukan suatu hal’ Makna idiom Te Wo Dasu (手を出す) adalah ‘campur tangan, ikut campur dengan urusan orang, ikut-ikutan’. Contoh : 彼は色々な仕事に手を出しいている。 Kare wa iro-iro na shigoto ni te wo dashiteiru. ‘Dia ikut campur tangan dalam berbagai pekerjaan’. 2.5.7. Makna Idiom Te Wo Hanasu (手を放す) 手 を Tangan 放す Melepaskan 放す memiliki arti seperti di bawah ini : 1) 捕らえられたりつながれたりしている動物などを自由にしてやる。 Tsukaraeraretari tsunagaretari shiteiru doubutsu nado wo jiyuu ni shite yaru. Membebaskan hewan atau lainnya yang ditangkap atau diikat. Contoh : 魚を川に放す Sakana wo kawa ni hanasu = melepaskan ikan ke sungai; 猟 犬を放す Ryouken wo hanasu = melepaskan anjing 2) 握ったりつかんだりしていたのをやめる。 Okuttari tsukandari shiteita no wo yameru. Melepaskan pegangan atau genggaman Contoh : 母の手を放す Haha no te wo hanasu = melepaskan tangan Ibu; ハンドルか ら手を放す Handoru kara te wo hnasu = melepaskan tangan dari handle 3) 手元から遠くにやる。手放す。 Te moto kara tooku ni yaru. Tehanasu. Menjauhkan dari tangan. Melepaskan tangan. Contoh : 刀を放したことがない Katana wo hanashita koto ga nai = tidak pernah melepaskan pedang 4) 矢や弾丸を発射する。はなつ。 Ya ya dangan wo hassha suru. Hatatsu. Menembakkan peluru atau panah. Melepaskan 5) 料理で、水や汁などに入れて散らす。 Ryouri de, mizu ya shiru nado ni irete chirasu. Menaburkan ke dalam air serta sup pada makanan. ナスを水に放してあくを抜く Nasu wo mizu ni hanashite oku wo nuku. Menghindarkan terong dari air. 6) 他の動詞の連用形に付いて Hoka no doushi no renyoukei ni tsuite Bentuk penghubung kata kerja lainnya a. あることをしたままほうっておく。 Aru kotow o shita mama houtte oku. Membiarkan suatu hal b. ある状態を続ける。 Aru joutai wo tsuzukeru. Melanjutkan suatu keadaan. Makna idiom 手を放す adalah : 持っているものを自分から手許から放す、手放す。 Motteiru mono wo jibun kara temoto kara hanasu, te hanasu. ‘Menyerahkan barang milik sendiri kepada orang lain’. Makna idiom Te Wo Hanasu (手を放す)adalah ‘melepaskan barang yang ada’ Contoh : 鈴木さんは可愛がっていた猫の子を手放した。 Suzuki san wa kawaigatteita neko no ko wo te hanasita. ‘Suzuki melepaskan anak kucing yang lucu’. 2.5.8. Makna Idiom Te Wo Nigiru (手を握る) 手 を Tangan 握る Memegang 握る memiliki arti seperti di bawah ini : 1) 手の指全部を内側へ曲げる。また、そのようにして、物をつかんだり、持っ たりする。 Te no yubi zenbu wo uchi gawa e mageru. Mata, sono youni shite, mono wo tsukandari, mottari suru. Membengkokkan ke bagian dalam bagian jari tangan. Seperti itu untuk memegang atau membawa benda. Contoh : こぶしを握る Kobushi wo nigiru = Mengepal; ペンを握る Pen wo nigiru = memegang pena; 車のハンドルを握る Kuruma no handoru wo nigiru = Memegang setir. 2) 物事をとらえて自分のものとする。手中に収める。 Mono goto wo toraete jibun no mono to suru. Shuchuu ni osameru. Mengambil sesuatu untuk dijadikan milik sendiri. Memasukkan ke tangan. Contoh : 実権を握る Jikken wo nigiru = Memegang kekuasaan; 大金を握る Taikin wo nigiru = Memegang banyak uang 3) 重要な事柄を確実につかむ。 Juuyou na koto gara wo kakujitsu ni tsukamu. Memegang hal-hal penting. Contoh : 相手の弱みを握る Aite no yowami wo nigiru = Memegang kelemahan lawan; 秘密を握る Himitsu wo nigiru = Memegang rahasia; 証拠を握る Shouko wo nigiru = Memegang bukti 4) 握り飯や握りずしを作る。 Nigiri han ya nigiri zushi wo tsukuru. Membuat onigiri dan nasi shushi Contoh : 好みのねたを握ってもらう Konomi no neta wo nigitte morau = Memegang bahan pilihan. Makna idiom 手を握る adalah : 力を合わせて事に当たる。また、仲直りをする。 Chikara wo awasete koto ni ataru. Mata, naka naori wo suru. ‘Bekerja sama. Menolong’ Makna Idiom Te Wo Nigiru ( 手 を 握 る ) adalah ‘mengulurkan tangan, suka membantu/menolong’ Contoh : ライバル関係にある両社が手を握るのは初めてという。 Raibaru kankei ni aru ryousha ga te wo nigiru no ha hajimete to iu. ‘Kerjasama kedua perusahaan yang saling bersaing adalah pertama sekali’ 2.5.9. Makna Idiom Te Wo Tsunagu (手を繋ぐ) 手 を Tangan 繋ぐ Mengikat 繋ぐ memiliki arti seperti di bawah ini : 1) a.ひも・綱などで物を結びとめて、そこから離れたり、逃げたりしないようにする。 Himo・tsuna nado de mono wo musubi tomete, soko kara hanaretari, nigetari shinai you ni suru. Mengikat benda dengan benang atau tali, dibuat agar tidak lepas dan lari. Contoh : 犬を繋ぐ inu wo tsunagu = mengikat anjing; 鎖で繋ぐ kusari de tsunagu = merantai b. 相手の気持ちなどが離れていかないようにする。 Aite no kimochi nado ga hanareteinai you ni suru. Membuat agar perasaan lawan bicara tidak terpisah. Contoh : 彼女の心を繋ぐために一芝居打つ Kanojo no kokoro wo tsunagu tame ni hito shibai utsu = membuat suatu tindakan untuk memikat hatinya 2) 一定の所に留め置いて外へ出さないようにする。拘禁したり、拘束したりする。 Ittei no tokoro ni toome oite soto he dasanai you ni suru. Koukin shitari, kousoku shitari suru. Membuat agar tidak keluar dari tempat yang telah ditentukan. Mengekang atau menahan. Contoh : 獄に繋がれる Goku ni tsungareru = Dipenjara 3) 結びつけてひと続きのものにする。 Musubi tsukete hito tsuzuki no mono ni suru. Menjadikan tersambung 4) 離れているもの、切れているものを続け合わせて一つにする。また、そのように して通じるようにする。 Hanareteiru mono, kireteiru mono wo tsuzuke awasete hitotsu ni suru. Mata, sono you ji shite tsuujiru you ni suru. Menjadikan satu barang yang terputus serta terlepas. Kemudian, biarkan demikian. Contoh : 手を繋ぐ= Bergandengan tangan; 電話を繋ぐ = menyambungkan telepon 5) なんとか長く、切れないようにたもたせる。たえないようにする。 Nanto ka nagaku, kirenai you ni tamotaseruu. Taenai you ni suru. Menjaga agar tidak terpotong, agar diperpanjang. Agar tidak putus. Contoh : 望みを繋ぐ= merentang harapan; 命を繋ぐ = menyambung nyawa 6) 足跡などをたどって行方を追い求める。 Ashi ato nado wo tadotte yukue wo oimotomeru Mengikuti jejak tapak kaki dll Makna idiom 手を繋ぐ adalah : 互いに相手の手を握ること、握られた手で握り返している様子を意味する語。協 力する。協調するといった意味で用いられることも多い。 Tagai ni aite no te wo nigiru koto, nigirareta te de nirikaeshiteiru yousu wo imi suru go. Kyouryoku suru to itta imi de mochiirareru koto mo ooi. Onaji imi ai no go ni Te wo kumu Te wo tori au nado mo aru. ‘Saling berpegangan tangan teman, kata yang berarti kondisi pengulangan dipegang dengan tangan. Bekerja sama. Banyak juga mengandung arti bekerja sama. Makna Idiom Te Wo Tsunagu (手を繋ぐ)adalah ‘bergandengan tangan, bekerja sama’ Contoh : アジアの国々は互いに手を繋ぎ、発展を図るべきだ。 Ajia no kuni guni ha tagai nit e wo tsunagi, hatten wo hakaru beki da. ‘Negara-negara Asia bekerja sama dan harus merencanakan pembangunan’ 2.5.10. Makna Idiom Tegaru (手軽) 手 軽 Tangan ringan 軽 dari 軽い memiliki arti seperti di bawah ini : 1) 目方が少ない。また、抵抗が小さい。 Me kata ga sukunai. Mata, teikou ga cchiisai. Kurang timbang/berat/beban. Kemudian, resistensi/perlaanan sedikit. Contoh : 荷物が軽い Nimotsu ga karui = Barang yang ringan; 空気より軽い気体 kuuki yori karui kitai = gas yang lebih ringan dari udara; ペダルが軽い自転車」⇔重い Pedaru ga karui jitensha = sepeda yang ringan pedalnya (lawan kata dari berat). 2) 動きに力がかかっていない。 Ugoki ni chikara ga kakatteinai. Tidak memakan tenaga untuk menggerakkanya. Contoh : ドアを軽くノックする Doa ga karuku shock suru = Mudah menggerakkan jendela; 軽 い身のこなし⇔重い Karui mi no konashi = sikap yang tenang. 3) 束縛感やこだわりがなくのびのびしている。 Sokubokukan ya kodawari ga naku nobi nobi shiteiru. Merasa santai tanpa rasa terkekang dan terikat. Contoh : 心が軽くなった kokoro ga karuku natta = Perasaan menjadi ringan; 足どりが軽い⇔ 重い ashi dori ga karui = ingan langkah 4) 浮ついている。軽率・軽薄である。 Uwatsuiteiru. Keiritsu・keihaku de aru. Mengambang. Dipikirkan・sembrono 5) a. たいした程度でない。 Taishita teido denai. Tidak begitu bertaraf. Contoh : 罪が軽い Tsumi ga karui = Dosa ringan; 軽い病 Karui yamaii = sakit ringan; 軽い 冗談」⇔重い Karui joudan = lelucon ringan b. 重要でない。重大でない。 Juuyou denai. Juudai denai. Tidak penting. Tidak kritis. Contoh : 責任が軽い Sekinin ga karui = Tanggung jawab ringan;相手を軽く見る Aite wo karuku miru = melihat enteng lawan; 事態を軽く考える⇔重い Jitai wo karuku kangaeru = mengganggap mudah situasi 6) 本格的でない。大げさでなく手軽である。 Honkaku teki dedai. Oogesa denaku te garu de aru. Tidak benar-benar. Bukan hal yang berlebihan, mudah Contoh: 軽い食事 Karui shokuji = Makanan praktis; 軽い運動 Karui undou = olah raga ringan 7) 刺激が少なくあっさりとしている。 Shigeki ga sukunaku assari to shiteiru. Menyederhanakan/memperkecil rangsangan. Contoh : 軽いタバコ Karui tabako = Tembakau mild; 軽いタッチの随筆 Karui tacchi zuishitsu = essai ringan; 軽い音楽 Karui ongaku = musik ringan 8) 簡単にできるさま。容易である。 Kantan ni dekiru sama. Youi de aru. Bisa dengan mudah. Mudah. Contoh : こんな問題なんて軽いもんさ Konna mondai nante karui mon sa = Masalah ini mudah Makna idiom 手軽 adalah : 手数がかからず、たやすい様子。 Tesuu ga kakarazu, tayasui yousu. ‘keadaan yang mudah tanpa banyak kesulitan’ Contoh : お母さんは今朝手軽な食事でした。 Okaasan wa kesa tegaru na shokuji deshita. ‘Ibunya sarapan pagi dengan makan ringan’ 2.6. Makna Idiom ‘Tangan’ 2.6.1. Makna Idiom ‘Angkat Tangan’ Angkat : naikkan, tinggikan Tangan : anggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari. Makna Idiom ‘Angkat Tangan’ adalah ‘menyerah (tidak akan melawan lagi); takluk’. Contoh : Ia sudah angkat tangan kalau disuruh menghadapi orang itu. 2.6.2. Makna Idiom ‘Bergandengan Tangan’ Bergandengan : berpegangan (tangan); berangkaian; berhubungan. Tangan : anggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari. Makna Idiom ‘Bergandengan Tangan’ adalah ‘bekerja sama’. Contoh : Rakyat Indonesia harus saling bergandengan tangan untuk mewujudkan negara yang tangguh. 2.6.3. Makna Idiom ‘Bermain Panjang Tangan’ Bermain : melakukan sesuatu untuk bersenang-senang. Panjang : berjarak jauh (dari ujung ke ujung); jarak membujur dari ujung ke unjung; lama (waktu). Tangan : anggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari. Makna Idiom ‘Bermain Panjang Tangan’ adalah ‘cepat pendekatan dengan wanita’. Contoh : Aku tidak suka bermain bersamamu jika kamu masih suka bermain panjang tangan. 2.6.4. Makna Idiom ‘Campur Tangan’ Campur : berkumpul (beraduk, berbaur, berkacau) menjadi satu; berkumpul, bersamasama. Tangan : nggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari. Makna Idiom ‘Campur Tangan’ adalah ‘ikut campur dengan urusan orang, ikutikutan’. Contoh : Dia selalu campur tangan dalam urusan kami. 2.6.5. Makna Idiom ‘Lepas Tangan’ Lepas : dapat bergerak (lari) kemana-mana; tidak tertambat; bebas dari ikatan; melarikan diri; bebas dari hukuman; tidak ada sangkut-pautnya lagi; copot/tidak pada tempatnya lagi; bebas/berdiri sendiri; tidak melekat lagi/hilang. Tangan : anggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari. Makna Idiom ‘Lepas Tangan’ adalah ‘tidak bertanggung jawab; tidak ikut campur’. Contoh : Orang tua lepas tangan terhadap anaknya yang sudah dewasa. 2.6.6. Makna Idiom ‘Mencium Telapak Tangan’ Mencium : menangkap bau dengan hidung/membau; melekatkan hidung pada sesuatu Telapak : tapak kaki, tapak tangan Tangan : anggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari. Makna Idiom ‘Mencium Telapak Tangan’ adalah ‘menyerah, kalah’. Contoh : Dalam pertempuran itu, mereka telah mencium telapak tangan musuhnya. 2.6.7. Makna Idiom ‘Mengulurkan Tangan’ Mengulurkan : melepaskan (tali dsb) supaya memanjang; menjuluurkan (lidah), menganjuekan (tangan, kaki), memanjangkan, memperpanjang menyembulkan (waktu (kepala); pembiicaraan dsb); melepaskan atau memuaskan (hawa nafsu), menuruti (kemauan dsb); menyampaikan atau memberikan (dengan menganjurkan tangan ke muka), menunjukkan. Tangan : anggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari. Makna Idiom ‘Mengulurkan Tangan’ adalah ‘suka membantu/menolong’ Contoh : Mereka mengulurkan tangan untuk orang miskin dan peminta di jalanan. 2.6.8. Makna Idiom ‘Panjang Tangan’ Panjang : berjarak jauh (dari ujung ke ujung); jarak membujur dari ujung ke unjung; lama (waktu). Tangan : anggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari. Makna Idiom ‘Panjang Tangan’ adalah ‘suka mencuri (mencopet)’ Contoh : Anak yang panjang tangan itu mendapat hukuman dari ayahnya. 2.6.9. Makna Idiom ‘Ringan Tangan’ Ringan : dapat diangkat dengan mudah; sedikit bobotnya; enteng. Tangan : anggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari. Makna Idiom ‘Ringan Tangan’ adalah 1) Suka menolong (membantu); lekas berbuat sesuatu. 2) Suka memukul. Contoh : Guru yang ringan tangan tidak disukai murid-muridnya. 2.6.10. Makna Idiom ‘Tangan Cepat’ Tangan : anggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari. Cepat : dalam waktu singkat menempuh jarak cukup jauh (perjalanan, gerakan dsb); cekatan, tangkas; terdahulu (tentang arloji); dalam waktu singkat, lekas, segera. Makna Idiom ‘Tangan Cepat’ adalah ‘suka mencuri (mencopet)’. Contoh : Orang yang tangan cepat di swalayan itu ditangkap polisi. 2.6.11. Makna Idiom ‘Tangan Kosong’ Tangan : anggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari. Kosong : Tidak berisi; berpenghuni; tidak mengandung arti; tidak bergairah; tidak ada yang menjabatnya/terluang; tidak ada sesuatu yang berharga (penting); tidak ada muatannya. Makna Idiom ‘Tangan Kosong’ adalah ‘tidak membawa apa-apa; tidak berhasil’. Contoh : Kita harus pulang dengan tangan kosong walau telah berusaha. 2.6.12. Makna Idiom ‘Tangan Naik’ Tangan : anggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari. Naik : bergerak ke atas atau ke tempat yang lebih tinggi; timbul (tentang matahari); mendaki, menanjak, memanjat; masuk rumah (melalui tangga), masuk ke kendaraan (angkutan dll); mengendarai, menunggang; menumpang (pesawat dll); bertambah tinggi (mahal, besar, banyak dll); menjadi; pergi ke. Makna Idiom ‘Tangan Naik’ adalah ‘selalu menang (dalam perjudian)’. Contoh : Dalam beberapa pertandingan ia selalu tangan naik.